Aku mulai berpikir tentang
hidup,kehidupan dan dihidupi.Aku mulai berpikir apa arti dari masing – masing
kata yang selalu muncul disetiap hari selama aku hidup.Dan kisah hidupku ini
membuat aku tau apa arti itu semua.
Hidup itu enggak sekedar melakukan
aktivitas seperti sekolah,makan,minum,tidur,ngerjain PR.Itu semua enggak ada
artinya sebelum kamu kenal yang namanya teman,keluarga,pacar.Semua orang yang
kita anggap teman,keluarga dan pacar selalu menggoreskan tinta warna – warni
kepada kertas kosong yang kita anggap itu hidup.Hidup
itu enggak asyik kalau monoton.Kehidupan yang
kita jalani pasti selalu ada orang yang akan mengisi kekosongan kita dan akan
menghapuskan ruang hampa dalam kehidupan.Yang semula jika kita meneriakkan
suara pasti akan hampa,kemudian ada suara ramai yang bukan dihasilkan dari gema
tapi suara ramai yang dihasilkan semua orang dari kehidupan kita.Jika kamu
sudah kenal mereka semua maka kamu akan merasa dihidupi dan akan mati jika salah satu dari semua orang itu
berhenti menggoreskan tintanya dikehidupanmu.
Ini semua aku alami dimasa-masa putih
abu – abu yang hanya sekali seumur hidup n.Mulai dari memiliki teman – teman
baru yang sering kuanggap seperti keluarga baruku yang sudah lama hilang.Mereka
selalu menemani aku, saat aku sedang dihukum karena terlambat pasti ada
mereka,saat aku dimarahi guru karena enggak ngerjain PR pasti ada mereka,selalu
bersama – sama dan kompak saat mengerjakan PR atau ulangan.Mereka memang
membuat hidupku seperti kehidupan yang selalu dihidupi.
Pernah waktu itu aku benar – benar
merasa punya teman yang dapat diandalkan.Sewaktu itu aku merasa sangat sedih
karena ulangan harian salah satu mata pelajaran akan tiba dan aku enggak tau
menau tentang mapel itu jadi aku berdoa pada tuhan agar diberi jalan untuk
mengerjakan semua itu.Bel pun berbunyi membuat jantungku yang sudah memompa
darah yang semula keotakku yang berusaha mati – matian mempelajari mapel yang
kan ulangan dengan singkat mendadak lebih memompa dengan kecepatan tinggi
keseluruh tubuhku.Perlahan – lahan tetapi dengan cemas aku duduk dibangkuku dan
menunggu guruku yang sepertinya siap menginterogasiku tentang mata
pelajarannya.Guruku pun datang dan mulai membagikan soal.Mataku melotot melihat
soal yang sekarang berada dihadapanku sambil terus berdoa, tuhan tolonglah aku
dengan kuasamu.Tak disangka dan tidak kuduga teman – teman ku saling memberi
jawabannya kepadaku dengan sukarela dan sadar diri.Tanpa basa – basi aku
menulisnya dan berhasil menjwab soal dengan sukses.Berkali – kali aku ucapkan
syukur kepada tuhan karena aku merasa sudah ditolong oleh tuhan lewat teman –
temanku.Alhasil aku mendapatkan nilai yang mepet tapi aku masih bersyukur
karena aku tidak usah mengulanginya lagi pada saat remidi. Setelah kejadian itu
aku semakin meras memiliki teman sekaligus keluarga disekolah.
Jadi aku bisa menyimpulkan bahwa
hidup,kehidupan,dan dihidupi adalah kata yang memiliki makna yang sama.Aku
hidup untuk memiliki kehidupan karena ada orang – orang yang dekat padaku untuk
menghidupi kehidupanku yang amat berarti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar